Istilah fotografi sudah dimulai semenjak abad
19, lebih tepatnya pada tahun 1839 ketika Sir John Herschel
memperkenalkan fotografi yang diambil dari dua kata yaitu : Photos dan
Graphein. Suku pertama mengandung arti cahaya dan yang kedua berarti
menulis atau menggambar. Kombinasi dua makna ini memberikan pengertian
bahwa fotografi adalah teknik yang digunakan manusia untuk
menggambarkan suatu momen yang difasilitasi oleh cahaya. Berbicara
fotografi tidak bisa lepas dari instrumen terkait, yaitu kamera.
Kamera sendiri sudah ditemukan cukup lawas.
Istilah kamera sendiri berasal dari bahasa latin camera obscura,
dimana translasi lepasnya artinya adalah ruangan gelap. Seperti kawan
ketahui jika mengingat acara TV dokumenter zaman dahulu, adalah sebuah
cerita pengambilan foto menggunakan kamera yang dilengkapi dengan
tripod jadul dan kamera 35mm. Kemudian hasil jepretan dari kamera ini
dilanjutkan dengan proses cuci cetak film yang dilakukan di ruang gelap
dan tertutup. Mengapa demikian?Berhubung film yang digunakan mengandung
bahan kimia yang sangat sensitif terhadap cahaya, oleh sebab itu
pencetakan hasil kamera selayaknya dilakukan di ruang gelap.
Berbicara tentang aplikasi ilmu optik yg mudah
dicerna, marilah kita melihat kepada salah satu contoh di bawah ini.
1. Cermin atau Pentaprisma
2. Layar tembus pandang
3. Arah Cahaya (objek)
4. Serangkaian Lensa
5. Bodi kamera
6. Diafragma
7. Film (sensor)
8. Viewfinder
Prinsip kerja kamera cukuplah sederhana, yaitu
memainkan peranan cahaya dan optik. Pada bagan di atas digambarkan
beberapa bagian penting dari Kamera digital refleksi lensa tunggal.
Disinilah peranan ilmu alam beperan penting untuk memainkan interaksi
cahaya dengan serangkaian lensa yang bekerja secara sistematik.
Fenomena pengambilan gambar bisa terjadi dengan memainkan peranan
tombol penahan shutter yang terletak di bagian atas body kamera. Ketika
tombol ini ditekan setengah bagian, maka kamera akan menerima informasi
objek yang berada di depan kamera, kemudian dilanjutkan menggunakan
cermin reflektan atau pentaprisma untuk diteruskan ke bagian
viewfinder. bagian ini memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk
membalikkan gambar hasil proyeksi lensa agar sesuai dengan objek nyata
yang berada di depan kamera. Mengapa hal ini terjadi? hal ini bisa
dijelaskan berdasarkan prinsip kerja lensa, khususnya lensa yang
memiliki dua sisi cembung yang konvergen. Lensa ini akan menghasilkan
gambar terbalik dibandingkan terhadap orientasi objek nyata.
Karakteristik lensa cukup eksotik dimana cahaya dapat dibelokkan pada
bagian tengah lensa dan pada akhirnya keluar dari badan lensa dengan
hasil orientasi objek terbalik sebesar 1800 ., Kemudian
ketika hasil gambar yang diperoleh dari rangkaian skema optik diatas,
serta mata sang fotografer merasa cocok dengan objek yang hendak
diambil, lalu bagian diafragma ditekan lebih lanjut untuk eksekusi
pengambilan objek. Konsekuensi yang diperoleh secara geometris dengan
langkah ini adalah bagian cermin memutar 900 dan informasi
yg diperoleh oleh lensa akan diteruskan kepada bagian sensor film. Hal
ini bisa terjadi dengan meneruskan arah cahaya yang sejajar dan memuat
informasi objek. Woalla jadi deh gambarnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar