Jumat, 20 Januari 2012

Prinsip Kerja Fotografi

Istilah fotografi sudah dimulai semenjak abad 19, lebih tepatnya pada tahun 1839 ketika Sir John Herschel memperkenalkan fotografi yang diambil dari dua kata yaitu : Photos dan Graphein. Suku pertama mengandung arti cahaya dan yang kedua berarti menulis atau menggambar. Kombinasi dua makna ini memberikan pengertian bahwa fotografi adalah teknik yang digunakan manusia untuk menggambarkan suatu momen yang difasilitasi oleh cahaya. Berbicara fotografi tidak bisa lepas dari instrumen terkait, yaitu kamera.

Kamera sendiri sudah ditemukan cukup lawas. Istilah kamera sendiri berasal dari bahasa latin camera obscura, dimana translasi lepasnya artinya adalah ruangan gelap. Seperti kawan ketahui jika mengingat acara TV dokumenter zaman dahulu, adalah sebuah cerita pengambilan foto menggunakan kamera yang dilengkapi dengan tripod jadul dan kamera 35mm. Kemudian hasil jepretan dari kamera ini dilanjutkan dengan proses cuci cetak film yang dilakukan di ruang gelap dan tertutup. Mengapa demikian?Berhubung film yang digunakan mengandung bahan kimia yang sangat sensitif terhadap cahaya, oleh sebab itu pencetakan hasil kamera selayaknya dilakukan di ruang gelap.
Berbicara tentang aplikasi ilmu optik yg mudah dicerna, marilah kita melihat kepada salah satu contoh di bawah ini. 


1. Cermin atau Pentaprisma
2. Layar tembus pandang
3. Arah Cahaya (objek)
4. Serangkaian Lensa
5. Bodi kamera
6. Diafragma
7. Film (sensor)
8. Viewfinder



Prinsip kerja kamera cukuplah sederhana, yaitu memainkan peranan cahaya dan optik. Pada bagan di atas digambarkan beberapa bagian penting dari Kamera digital refleksi lensa tunggal. Disinilah peranan ilmu alam beperan penting untuk memainkan interaksi cahaya dengan serangkaian lensa yang bekerja secara sistematik. Fenomena pengambilan gambar bisa terjadi dengan memainkan peranan tombol penahan shutter yang terletak di bagian atas body kamera. Ketika tombol ini ditekan setengah bagian, maka kamera akan menerima informasi objek yang berada di depan kamera, kemudian dilanjutkan menggunakan cermin reflektan atau pentaprisma untuk diteruskan ke bagian viewfinder. bagian ini memiliki fungsi yang sangat penting yaitu untuk membalikkan gambar hasil proyeksi lensa agar sesuai dengan objek nyata yang berada di depan kamera. Mengapa hal ini terjadi? hal ini bisa dijelaskan berdasarkan prinsip kerja lensa, khususnya lensa yang memiliki dua sisi cembung yang konvergen. Lensa ini akan menghasilkan gambar terbalik dibandingkan terhadap orientasi objek nyata. Karakteristik lensa cukup eksotik dimana cahaya dapat dibelokkan pada bagian tengah lensa dan pada akhirnya keluar dari badan lensa dengan hasil orientasi objek terbalik sebesar 1800 ., Kemudian ketika hasil gambar yang diperoleh dari rangkaian skema optik diatas, serta mata sang fotografer merasa cocok dengan objek yang hendak diambil, lalu bagian diafragma ditekan lebih lanjut untuk eksekusi pengambilan objek. Konsekuensi yang diperoleh secara geometris dengan langkah ini adalah bagian cermin memutar 900 dan informasi yg diperoleh oleh lensa akan diteruskan kepada bagian sensor film. Hal ini bisa terjadi dengan meneruskan arah cahaya yang sejajar dan memuat informasi objek. Woalla jadi deh gambarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar